IKLAN

May 15, 2014

BELAJAR DARI SEEKOR ULAT

BELAJAR DARI SEEKOR ULAT


Ulat adalah salah satu binatang yang sangat rakus adalam melahap hijaunya dedaunan tanaman yang kita sayangi. Rasa marah yang sangat bila kita jumpai tanaman kesayangan kita telah habis dedaunannya, bahkan hanya tinggal ranting ranting saja. Sedih dan marah rasanya karena usaha kita terasa terampas begitu saja karena ulah sang ulat.

Dibalik kekesalan dan rasa marah, pernahkah kita mencoba untuk melihat atau sedikit tertegun mengernyati dahi atas ulah sang ulat tersebut atau sebaliknya membunuhnya untuk melampiaskan kekesalan hati, setegea itukah?

Hasil yang diakibatkan oleh ulah sang ulat memang sangat mengesankan bila dibanding dengan wujud ulat yang lemah dan lunak tubuhnya.

Melihat dari akibat yang dihasilkan maka dapat kita katakan bahwa karakter ulat adalah pekerja keras  dalam menggunduli dedaunan tanaman kita, seakan -akan mereka seperti dikejar deadline dan harus buru-buru untuk menyelesaikannya.Hasilnya sangat mengesalkan sekali buat kita, yaitu tanaman yang gundul dalam waktu yang relatif singkat dan sekali lagi sungguh mengesankan.


Dalam menjalani misinnya sang ulat tak membiarkan sedikitpun waktu terbuang. Sang ulat baru berhenti ketika sampai pada saat yang ditentukan dimana ia harus berhenti makan untuk menuju ke dalam kondisi puasa yang keras. Puasa yang sangat  ketat tanpa makan tanpa minum sama sekali. dalam lingkupan kepompong yang sempit dan gelap.


Pada masa kepompong ini terjadi sebuah peristiwa yang sangat menakjubkan, masa dimana terjadi transformasi dari seekor ulat yang menjijikan menjadi kupu-kupu yang elok dan indahnya dikagumi manusia. Sang kupu-kupu yang terlahir seakan-akan menjadi makhluk baru yang mempunyai perwujudan dan perilaku yang baru dan sama sekali berubah.


Haruskah kita membiarkan begitu saja sebuah peristiwa yang sangat indah dan mengesankan ini, tertu tidak. Sebenarnya kita patut malu bila melihat tabiat ulat yang pekerja keras. Ulat seakan tak mempunyai waktu yang terluang dan terbuang sedikitpun. Waktu yang tersedia adalah waktu yang sangat berharga bagi ulat untuk menggemukkan badan sebagai persiapan menuju sebuah keadaan dimana diperlukan energi yang besar yaitu masa kepompong, seakan dikejar-kejar deadline sehingga sang ulat tak pernah beristirahat sejenakpun untuk terus melahap dedaunan.


Berpacunya sang ulat dengan waktu, ternyata disebabkan sang ulat telah mempunyai tujuan yang sangar jernih dan jelas yaitu mengumpulkan  semua potensi yang ada untuk menghadapi suatu saat yang sangat kritis yaitu masa kepompong, dimana pada masa kepompomng tersebut dibutuhkan persiapan yang prima. Datangnya masa kepompong adalah sebuah keniscayaan, maka sang ulat mempersiapkan dengan kerja keras untuk menghadapinya.


Sebuah persiapan diri dengan kerja keras dilakukan juga pada hewan-hewan yang mengalami musim dingin. Dimana untuk menghadapi masa sulit di musim dingin banyak hewan yang melakukan hibernasi selama musim dingin di gua-gua atau liang-liang agar terhindar dari ganasnya musim dingin. Agar tubuh tetap hangat dan tersedianya energi maka sebelum menjelang musim dingin, hewan-hewan tersebut akan menumpuk lemak sebanyak-banyaknya di dalam tubuhnya, untuk dipakai sebagai bekal dalam tidur panjang.


Lalu coba kita berkaca dan mereview diri kita, adakah semangat uang luar biasa selayaknya ulat yang telah menggunduli dedaunan, bukankah sebuah masa depan dan tanggungjawab yang begitu beratnya kita pikul dan tunaikan. Namun kita terbuai dan masih sering suka bermain-main layaknya tertipu ileh yang sangat melenakan. Masa-masa dalam kehidupan kita sebagai individu atau kelompok pasti tak akan pernah luput dari masa yang menyenangkan dan kemudian digantikan masa-masa yang sulit, itu adalah sebuah kepastian, seperti bergantinya musim hujan dan disongsong musim kemarau yang memayahkan.


Janganlah kita terlena bahkan kalah dengan hewan yang bernama ulat yang mempunyai etos kerja unggul dan memiliki pola pandang yang jauh ke depan yang meniti masa depan tersebut dengan kerja keras, karena masa depan dengan kesulitan dan cobaan itu pasti akan datang dan menghampiri kita, maka persiapan yang matang dan kerja keras yang mampu menoling kita dan bukan kemalasan dan menunda-nunda pekerjaan.


Sumber: http://e-motivasidiri.blogspot.com/2013/01/belajar-dari-ulat.html

1 comment:

  1. Tulian yang menarik....! Lanjut...
    Request : Materi tentang cinta dong kakak..... hehehehehe

    ReplyDelete